Pages

 

Monday, 20 August 2018

SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

0 comments
              Halo sahabat blogger, bagaimana hari ini?, semoga baik-baik saja dan sehat selalu. Kali ini saya akan membahas mengenai sistem distribusi tenaga listrik. Okeh langsung saja....

1. KONSEP PENYALURAN TENAGA LISTRIK
              Konsep penyaluran tenaga listrik secara umum di bedakan menjadi dua yakni saluran Transmisi dan Distribusi. Saluran transmisi merupakan penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkitan listrik ke Gardu Induk (GI). Saluran transmisi biasanya memiliki tegangan lebih besar atau sama dengan 70kV. Di indonesia besar tegangan saluran transmisi adalah 150 kV dan 500 kV. saluran distribusi merupakan penyaluran tenaga listrik dari gardu induk (GI) pusat-pusat beban atau yang lebih dikenal dengan konsumen.  Besar tegangan saluran distribusi biasanya 20 kV disebut sebagai saluran tegangan menengah (TM). Pada gardu distribusi tegangan diturunkan menjadi tegangan rendah (380/220 V) untuk dilanjutkan ke konsumen.

2. SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK

               Sistem penyaluran tenaga listrik dibagi menjadi dua bagian yakni;
           A.Sistem Penyaluran Langsung
              Sisitem penyaluran langsung adalah sistem dimana tenaga listrik disalurkan  langsung dari  pusat pembangkit ke konsumen. Dalam hal ini tegangan dari pembangkit langsung diturunkan ke tegangan rendah. Biasanya sistem ini digunakan untuk konsumen yang berada dekat dengan konsumen.
           B. Sistem Penyaluran Tak Langsung
           Sistem penyaluran tenaga listrik secara tak langsung adalah sistem dimana penyaluran tenaga listrik dari pembangkit menuju konsumen melewati saluran transmisi dan distribusi. Di Indonesia cenderung menerapkan sistem ini, karena letak konsumen jauh dari pusat pembangkitan.

3. STRUKTUR JARINGAN DISTRIBUSI
           A. Gardu Induk
               Gardu induk biasanya temat transit energi listrik untuk diturunkan menjadi tegangan meegah. Gardu induk merupakan awal dari saluran distribusi tenaga listrik.

           B. Jaringan Distribusi Primer
                 Jaringan distribusi primer merupakan saluran utama tegangan menengah. Pada umumnya besar tegangan pada saluran distribusi primer adalah sebesar 20 kV. Pemberian nilai tegangan yang lebih besar bisa menimbulkan gejala - gejala korona yang dapat menggangu frekuensi radio, TV dan saluran komunikasi lainnya. Sistem konstruksi dari jaringan distribusi primer adalah saluran udara dan saluran bawah tanah, pemilihan konstruksi jaringan ini berdasarakan kondisi lingkungan, nilai ekonomi dan estetika.

           C. Gardu Distribusi
                 Gardu distribusi merupakan peralatan yang digunakan untuk  menurunkan nilai tegangan dari saluran distribusi primer ke saluran distribusi sekunder. Komponen utama dari gardu distribusi ini adalah sebuah transformator. kapasitas dari transformator yang digunakan tergantung dari jumlah beban (konsumen) yang dilayani. Komponen lain dari gardu distribusi lainnya adalah arrester, arching horn, fuse cut out (FCO), dan lain sebagainya yang akan dijelaskan lebih rinci pada postingan berikutnya.

           D. Jaringan Distribusi Sekunder
                  Jaringan distribusi sekunder atau biasa disebut sebagai saluran rumah tangga, saluran ini sepanjang gardu distribusi sampai ke beban (konsumen). Bisanya nilai tegangan saluran distibusi sekunder adalah 380 V antar fasa dan 220 V antar fasa.

4. KLASIFIKASI JARINGAN DISTRIBUSI

          A. Berdasarkan Nilai Tegangannya
               i.  Sistem Distribusi Primer :  Seperti yang telah  dijelaskan   sebelumnya   sistem distribusi
                    primer dimulai dari garu induk sampai dengan gardu distribusi.  Biasanya sistem distribusi
                    primer ini memeiliki tegangan sebesar 20 kV untuk wilayah indonesia.
               ii. Sistem Distribusi  Sekunder : Sama seperti  yang  telah  dijelaskan  sebelumnya sistem
                    distribusi  sekunder  dikenal  dengan saluran rumah tangga . sistem distibusi sekunder ini
                    dimulai dari gardu distibusi sampai ke konsumen. Biasanya sistem distribusi sekunder ini
                    memeiliki tegangan 380 V untuk fasa-fasa dan 220 V untuk fasa - netral.
               iii. Tegangan Lebih : Tegangan lebih merupakan perubahan nilai tegangan yang lebih tinggi
                     dari nilai batas maksimumnya. Pada umumnya  hali  ini   terjadi  dikarenakan  oleh   arus
                     hubungan   singkat,   putusnya    kawat  penghantar,  surja petir dan  gangguan   lainnya.
                     Berbicara  mengenai  tegangan lebih ada yang dinamakan  tegangan lebih peralihan 
                    (  transient over  voltage)  yakni  tegangan  kondisi sesaat  dimana  tegangan   berubah
                     dari posisi normal yang berlangsung cepat dan  tak periodik, biasanya tegangan lebih ini
                     terjadi akibat gangguan dari petir.   Tegangan  lebih Stasioner   adalah kondisi dimana
                     perubahan nilai tegangan yang berlangsung lama dan periodik. 
              iv. Standar Tegangan : Merupakan  suatu  aturan  nilai  tegangan   yang   ditetapkan   pada
                    suatu wilayah luas.
                  Tabel diatas merupakan tabel tegangan nominal dan tegangan tinggi peralatan. Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai tegangan tinggi suatu peralatan harus lebih besar dari tegangan nominal yang diterapkan. Ini menunjukkan bahwa penerapan standar tegangan pada suatu peralatan harus melebihi nilai tegangan nominal yang digunakan untuk mengurangi resiko kerusakan pada peralatan akibat tegangan lebih yang dapat terjadi. Berbicara mengenai standar tegangan merupakan hal yang sangat penting  dikarenakan nilai tegangan yang ditetapkan berpengaruh terhadap penggunaan peralatan pada jalur jaringan energi listrik, baik transmisi maupun distribusi. Terdapat 3 istilah dalam memperhitungkan standar tegangan yang ingin ditetapkan yakni : 
  • Tegangan Sistem : Merupakan nilai dari suatu tegangan yang harus dapat dipertahankan oleh sistem jaringan untuk jangka waktu yang tak terbatas.
  • Tegangan Nominal : Merupakan nilai tegangan yang telah ditetapkan sehingga dapat bekerja sesuai dengan peralatan yang dipergunakan.
  • Tegangan Maksimum : Merupakan batas tegangan yang dapat ditahan oleh suatu sistem jaringan dalam masa waktu tertentu sehingga tidak menggangu penyaluran energi listrik ke konsumen.
         B. Berdasarkan Jenis Arus Listrik
             i. Sistem Distribusi Arus AC (Arus Bolak-Balik)
             ii. Sistem Distribusi Arus Dc (Arus Searah) 
 
            Berbicara mengenai jenis arus listrik yang digunakan pernahkan terpikir di benak kalian "Mengapa kita menggunakan sistem penyaluran energi listrik arus bolak - balik (AC) ? baik transmisi ataupun distribusi ". Berdasarkan beberapa literatur yang saya baca, memang pada dasarnya sistem arus bolak balik memiliki banyak kekurangan dari pada sistem listrik DC diantaranya timbulnya hambatan induktansi (reaktansi induktif), frekuensi yang berubah-rubah, analisis yang rumit dan lain sebagainya. "tetapi mengapa kita masih menggunakan sistem ini ?", mungkin dari beberapa literatur yang saya baca, dapat saya simpulkan bahwa sistem listrik AC ini memeiliki satu keunggulan yang tidak dimiliki sistem listrik DC yakni sistem listrik AC lebih mudah mentransformasikan nilai tegangannya daripada sistem listrik DC. Dengan mentransformasikan nilai tegangan (menikkan atau menurunkan tegangan) kita dapat menyesuaikan dengan peralatan yang kita gunakan. Transformator merupakan peralatan istrik yang digunakan untuk mentransformasikan nilai tegangan. "Lantas apakah listrik DC tidak bisa ditransformasikan teganganya?". Jawabannya, BISA , tetapi tidak semudah dan seefisien listrik AC.

Okehh,, cukup untuk pembahasan kali ini akan dilanjutkan pada postingan berikutnya..... (Part II)

=============================================================================
 Catatan Editor :
            Okeh, sekian materi dari editor semoga berguna bagi teman-teman semua dan jangan lupa share postingan ini keteman kalian. Tinggalkan Komentar pada kolom dibawah jika ada yang perlu ditanyakan. 
            Untuk meambahkan emoji pada kolom komentar dapat mengetik "emot0, emot1, dll" tanpa tanda kutip. Untuk mengetahui jenis emot yang dipakai, tinggal arahkan kursor ke tepat list emoji diatas kolom komentar.  Terimakasih~

============================================================================= 
Daftar Pustaka yang menjadi dasar saya menulis serta dapat pula teman-teman kunjungi kunjungi :
  1. http://www.satuenergi.com/2015/08/kelebihan-transmisi-arus-searah-dc.html
  2. https://www.zenius.net/blog/14056/listrik-rumah-arus-ac
  3. Damawan Siswanto : Sistem distribusi Tenaga Listrik - Bagian 1



 
Read more...

Thursday, 2 August 2018

MENGAPA BISA TERJADI OMBAK?

0 comments
            Hallo teman blogger, kali ini saya akan membahas fenomena yang terjadi di laut yaitu mengenai gelombang laut atau sering disebut ombak. Pernahkan kalian berpikir bagaimana air laut dapat bergerak dan membentuk gulungan air seperti  gambar diatas?. Okeh mari kita bahas.....
                Sebelum membahsa mengenai fenomen tersebut,  pertama-tama kita harus mengenal yang namanya arus laut. Arus Laut adalah pergerakan massa air di laut dari suatu tempat ke tempat lain. Pergerakan air laut ini disebabkan oleh adanya matahari, Perbedaaan panas akibat pancaran sinar matahari terhadap permukaan bumi menyebabakan perbedaan besar energi yang diterima di beberapa belahan bumi berbeda. Sebagai contoh permukaan laut bagian barat mendapatkan penyinaran yang optimal sehingga suhu dipermukaan laut bagian barat menjadi tinggi sedangkan suhu pada permukaan laut bagian timur lebih rendah karena penyinaran matahari tidak optimal  sehingga arus laut akan bergerak dari barat ke timur. Secara umum arus laut dibagi menjadi 2 yaitu sirkulasi permukaan laut (surface circulation) dan sirkulasi di dalam laut (deep circulation). Sirkulasi arus  permukaan laut ditimbulkan oleh pergerakan angin, sedangkan sirkulasi arus dalam laut didominasi oleh arus thermolin.  Arus thermolin terjadi akibat perbedaan densitas air laut (perbedaan massa air laut per satuan  volume) akibat dari perbedaaan suhu dan salinitas (kandungan garam ) dari air laut. 
             Adanya arus laut ini memiliki pengaruh besar terhadap timbulnya Ombak. Ombak merupakan pergerakan gelombang laut akibat adanya arus laut, ombak disebut juga sebagai gelombang dalam (internal waves). Gelombang Laut merupakan gerakan naik turunya air laut secara periodik tanpa disertai perpindahan masa airnya. Menurut teorinya pergerakan gelombang laut dibedakan menjadi 2 yakni :
                A. Teori menurut Phillips
                Turbulensi dalam angin menyebabkan fluktuasi acak permukaan lau sehingga menghasilkan gelombang-gelombang kecil dengan panjang gelombang beberapa sentimeter (cm). Gelombang-gelombang kecil ini kemudian tumbuh semakin besar melalui proses resonansi dengan fluktuasi tekanan turbulensi.
                B. Teori menurut Miles
                   Teori menurut MIles dikenal sebagai teori ketidakstabilan atau teori mekanisme arus balik (feed-back mechanisme) yang menyatakan bahwa, "Ketika ukuran gelombang-gelombang kecil yang sedang tumbuh mulai mengganggu aliran udara di atasnya, angin yang bertiup akan memberikan tekanan yang semakin kuat seiring dengan meningkatnya ukuran gelombang, sehingga gelombang semakin besar. Proses pemindahan energi ini berlangsung secara tidak stabil, semakin besar ukuran gelombangnya, ketidakstabilan menyebabkan gelombang tumbuh secara eksponensial."
                Menurut oseanografi lembaga lipi, berikut adalah contoh rekaman gelombang laut.
oleh karena itu bentuk gelombang laut dapat disederhanakan menjadi gelombang gerak harmonik sederhana sebagai berikut.
             Berdasarkan perbandingan antara kedalaman perairan (d), panjang gelombang (L), gelombang laut dapat diklasifikasikan menjadi 3 :
                 1. Gelombang perairan dalam (Deep water waves) dimana d/L >1/2
                 2. Gelombang perairan transisi (Transional Waves) dimana 1/20 < d/L < 1/2
                 3. Gelombang perairan dangkal  ( Shallow water waves ) dimana d/L < 1/20
             
                 Kembali ke topik awal, mengapa bisa terjadi ombak?.  Secara garis besar ombak disebabkan oleh adanya arus laut dan gelombang laut, tetapi selain itu adanya ombak disebabkan oleh beberapa hal yakni.

              A. Angin
                Angin bergerak dari dari tempat bertekanan udara tinggi ke tempat permukaan rendah.  Angin yang bertium di permukaan laut dapat memicu terjadinya arus dan gelombang laut. Ada dua istilah gelombang laut yang disebabkan oleh angin, yaitu Sea Wave dan Swell. Sea Wave adalah gelombang laut yang masih terpengaruh oleh angin dan bentuknya tidak teratur, sedangkan Swell adalah gelombang laut yang sudah keluar dari pengaruh angin dan bentuknya sudah teratur. Sifat-sifat gelombang yang dipengaruhi oleh faktor angin terdiri dari :
  1. Kecepatan angin, umunya semakin kencang angin bertiup maka semain besar dan cepat  gelombang dan arus laut yang ditimbulkan.
  2.  Lama angin bertiup, semaikn lama angin bertiup maka semakin panjang gelombang yang ditimbulkan.
  3. Fetch, merupakan jaraj tanpa rintangan dimana angin sedang bertiup. Semakin panjang fetch maka ombak semakin panjang.
                B. Gempa Bumi
                   Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba. Biasanya gempa bumi disebabkan oleh pergerakan kerak bumi, letusan gunung di dasar laut dan lain sebagainya.  Ketika terjadi gempa di kerak bumi , maka getaran yang ditimbulkan akan menyebabkan terjadinya gelombang laut.

                C. Pasang Surut Air Laut 
                   Pasang surut adalah perubahan gerak relatif dari materi suatu planet, bintang dan benda angkasa lainnya yang diakibatkan aksi gravitasi benda-benda angkasa di luar materi itu berada. Sehingga pasang surut yang terjadi di bumi terdapat dalam tiga bentuk yaitu:
  1. Pasang Surut Atmosfer adalah gerakan atmosfer bumi yang diakibatkan oleh adanya aksi gravitasi dari matahari dan bulan atau benda langit lainnya. Gerakan atmosfer akibat hal ini bias dideteksi dengan alat barometer yang mencatat perubahan tekanan udara di muka laut.
  2. Pasang Surut Bumi adalah gangguan akibat gaya gravitasi benda langit terhadap bagian bumi padat. Gangguan ini sangat kecil, sehingga hampir tidak dapat dilihat secara jelas tapi untuk pengukuran dari ketinggian suatu tempat dan penelitian geofisika lainnya gangguan ini harus diperhatikan.
  3. Pasang Surut Laut adalah naik atau turunya permukaan laut yang disebabkan oleh posisi bulan, bumi, dan matahari. Fenomena inilah yang menyebabakan terjadinya gelombang laut.
KLASIFIKASI GELOMBANG LAUT :
1. Berdasarkan sifatnya, ada dua macam gelombang laut, yaitu :
  • Gelombang Laut Pembangun/Pembentuk Pantai (Constructive Wave), merupakan gelombang yang ketinggiannya kecil kecepatannya rendah, dan saat gelombang tersebut pecah di pantai akan mengangkut sedimen (material pantai).
  • Gelombang Laut Perusak Pantai (Destructive wave), merupakan gelombang laut dengan ketinggian dan kecepatan rambat yang besar, dan ketika gelombang ini menghantam pantai akan ada banyak volume air yang terkumpul dan mengangkut material pantai ke tengah laut.
2. Berdasarkan ukuran dan penyebabnya
  • Gelombang kapiler (capillary wave), gelombang kapiler ini adalah gelombang yang biasa kita sebut dengan riak, gelombang kapiler memiliki panjang gelombang sekitar 1,7 meter, periode kurang dari 0,2 detik dan disebabkan karena tegangan permukaan dan tiupan angin yang tidak terlalu kuat.
  • Gelombang angin (seas/wind wave), merupakan gelombang dengan panjang gelombang mencapai 130 meter, periode 0,2-0,9 detik, dan disebabkan oleh angin kencang.
  • Gelombang Alun (Swell wave), merupakan gelombang yang panjang gelombangnya dapat mencapai ratusan meter, periodenya sekitar 0,9 – 15 detik, dan disebabkan oleh angin yang bertiup lama.
  • Gelombang Pasang Surut (Tidal Wave), merupakan gelombang yang panjang gelombangnya dapat mencapai beberapa kilometer, periodenya antara 5 – 25 jam, dan disebabkan oleh fluktuasi gaya gravitasi matahari dan bulan.
=============================================================================
 Catatan Editor :
            Okeh, sekian materi dari editor semoga berguna bagi teman-teman semua dan jangan lupa share postingan ini keteman kalian. Tinggalkan Komentar pada kolom dibawah jika ada yang perlu ditanyakan. 
            Untuk meambahkan emoji pada kolom komentar dapat mengetik "emot0, emot1, dll" tanpa tanda kutip. Untuk mengetahui jenis emot yang dipakai, tinggal arahkan kursor ke tepat list emoji diatas kolom komentar.  Terimakasih~

============================================================================= 
Daftar Pustaka yang menjadi dasar saya menulis serta dapat pula teman-teman kunjungi kunjungi :
  1. https://www.ilmudasar.com/2017/07/Pengertian-Teori-Penyebab-Klasifikasi-dan-Pergerakan-Gelombang-Laut-adalah.html
  2. M. Furqon Azis. Gerak Air Dilaut” Oseanografi-Lipi,Oseana, Volume XXXI, Nomor 4, Tahun 2006 : 9 - 21.



Read more...