Pages

 

Tuesday 17 July 2018

Jenis-Jenis Tiang Transmisi Tenaga Listrik

14 comments
         Hallo sahabat blogger, setelah 1 tahun lebih vakum and i'm back. Kali ini saya akan membahas mengenai jenis-jenis tiang transmisi dalam sistem tenaga listrik. Oke langsung saja....
            Pada penyaluran sistem tenaga listrik khususnya tegangan tinggi dari sumber pembangkitan ke gardu induk melalui konduktor atau penghantar dalam hal ini Overhead Transmission Line biasaya menggunakan tiang sebagai penopang dari konduktor tersebut agar tetap pada jalurnya. Adapun jenis-jenis tiang (tower) transmisi yang biasa digunakan adalah sebagai berikut.

1.Berdasarkan konstruksinya :

I. Lattice Tower
            Lattice Tower  merupakan jenis tower transmisi yang konstruksinya menggunakan susuan baja profil yang berukuran kecil, sehingga dalam pengerjaan atau pembangunan tower menjadi lebih mudah. Tower jenis ini biasanya dirancang untuk ketinggian 20 – 120 meter. Berdasarkan susunan atau konfigurasi penghantarnya lattice tower dibedakan menjadi 3 yakni :

    i.Konstruksi Delta

            Konstruksi lattice tower jenis Delta digunakan untuk mentransmisikan energi listrik dalam konfigurasi penghantar single circuit dengan dua buah earth wire. Konstruksi tower jenis ini biasanya digunakan untuk mentransmisikan tegangan 220 kV – 500 kV karena pada konstuksi jenis ini pengaruh akibat mutual induktansi antar penghantar dapat diperkecil karena menggunakan single circuit dengan jarak antar penghantar yang cukup jauh.Konstruksi dari tower ini juga sangat efektif unuk menahan beban berat kabel yang besar.  Konstruksi dari  tower delta ini adalah sebagai berkut :

        A. Bagian pondasi
           Bagian pondasi tower biasanya konstruksi besi bertulang (stub)  yang ditanam didalam bumi, bagian stub yang muncul di permukaan tanah sekitar 0,5 –1 meter lalu disemen serta di cat agar tidak mudah berkarat. Adapun jenis pondasi yang gunakan berdasarkan kondisi tanah adalah normal (untuk tanah keras),Spesial (untuk tanah lembek), Raft(untuk tanah rawa), Auger (untuk penanaman stub dengan semen), rockdriller (untuk wilayah bebatuan).

        B. Bagian Kaki Tower
           Bagian kaki tower tersusun dari baja profil, biasanya pada tower  lettice tipe delta memiliki 4 jumlah kaki dengan jarak antar kaki 3 – 8 meter diluar stub. Area diantara kaki tower ini biasanya disebut dengan halaman tower.Pada kondisi tertentu (tanah tidak rata) perlu dilakukan                    penambahan atau pengurangan tinggi kaki tower, biasanya ditandai dengan simbol +/-.

        C. Bagian Badan Tower
           Bagian badan tower merupakan kerangka utama dari tower yang tersusun atas baja profil. Badan tower jenis delta memiliki bentuk agak lebih ramping dari bagian pondasi. Pada badan tower biasanya terdapat plat tanda bahaya, aviation lamp (rambu tanda penerbangan untuk pesawat yang melintas) dan ACD (Anti Climbing Device).

        D. Cross arm tower
           Cross arm tower merupakan tempat menggantungnya penghantar fasa yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik. Jarak antara penghantar pada konstrukti tipe ini biasanya 3 - 8 meter tergantung dari besar tegangan yang di transmisikan. Jarak antar konduktor ini sangat penting untuk diperhitungkan karena mempengaruhi besar loses akibat mutual induktansi dari penghantar saluran transmisi. Pada cross arm ini biasanya juga terdapatberbagai komponen isolator, arching horn, transmission line arrester, dan lain sebagainya.

        E. Earth wire Peak
        Earth wire peak merupakan bagian paling teratas dari suatu tower. Pada tower jenis ini menggunakan dua buah earth wire (double earth wire). Fungsi dari earth wire ini adalah untuk melindungi penghantar fasa dari gangguan petir. Biasanya dipasang dalam sudut tertentu agar dapat melindungi penghantar fasa dari sambaran petir baik dari atas ataupun samping.

ii.Konstruksi Piramida

              Konstruksi lattice tower jenis piramida digunakan untuk mentransmisikan energi listrik dalam konfigurasi penghantar double circuit. Konstruksi tower ini terdiri dari dua jenis yakni double circuit-single earth wire untuk mentransmisikan tenaga listrik pada tegangan 30 – 380 kV dan double circuit-double earth wire untuk mentransmisikan tenaga listrik pada tegangan 70-500 kV.  Konstruksi dari  tower piramida ini adalah sebagai berkut :
   
          A. Bagian pondasi dan Kaki Tower
             Sama seperti tower lattice lainya bagian pondasi tower merupakan konstruksi besi bertulang (stub)  yang ditanam didalam bumi, bagian stub yang muncul di permukaan tanah sekitar 0,5 – 1 meter lalu disemen serta di cat agar tidak mudah berkarat. Adapun jenis pondasi yang gunakan berdasarkan kondisi tanah adalah normal (untuk tanah keras),Spesial (untuk tanah lembek), Raft(untuk tanah rawa), Auger (untuk penanaman stub dengan semen), rockdriller (untuk wilayah bebatuan). Bagian kaki tower tersusun dari baja profil, biasanya pada tower  lettice tipe delta memiliki 4 jumlah kaki dengan jarak antar kaki 3 – 8 meter diluar stub. Area diantara kaki tower ini biasanya disebut dengan halaman tower.Pada kondisi tertentu (tanah tidak rata) perlu dilakukan penambahan atau pengurangan tinggi kaki tower, biasanya ditandai dengan simbol +/-.

           B. Bagian Badan Tower
             Bagian badan tower merupakan kerangka utama dari tower yang tersusun atas baja profil. Badan tower jenis delta memiliki bentuk agak lebih ramping dari bagian pondasi. Pada badan tower biasanya terdapat plat tanda bahaya, aviation lamp (rambu tanda penerbangan untuk pesawat yang melintas) dan ACD (Anti Climbing Device).

        C. Cross arm tower
            Cross arm tower merupakan tempat menggantungnya penghantar fasa yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik. Pada tower jenis ini memiliki 6 buah corss arms yang jarak antar fasa sangat diperhitungkan untuk mengurangi losses yang diakibatkan oleh mutual induktansi yang diakibatkan oleh masing-masing penghantar. Biasanya pada konfigurasi double circuit Fasa R-S-T tersusun secara vertikal di  cross arms bagian kanan ataupun kiri. Pada transmisi tenaga listrik dengan jarak yang sangat jauh kadangkala posisi penghantar fasa di tukar karena pengaruh dari Capasitive losses. Pada cross arm ini biasanya juga terdapat berbagai komponen isolator, arching horn, transmission line arrester, dan lain sebagainya.

        D. Vertical Spacing Between Conductor
          Vertical Spacing Between Conductor merupakan rangkaian baja profil yang memiliki tinggi tertentu yang berfungsi menjadi pemisah antara penghantar satu dengan lainnya secara vertikal, untuk mengurangi losses yang ditimbulkan oleh mutual induktansi dari setiap penghantar.

        E.Earth wire Peak
        Earth wire peak merupakan bagian paling teratas dari suatu tower. Pada tower jenis ini menggunakan satu atau dua buah earth wire (double earth wire) sesuai bentuk dari konfigurasi tower ini. Fungsi dari earth wire ini adalah untuk melindungi penghantar fasa dari gangguan petir. Biasanya dipasang dalam sudut tertentu agar dapat melindungi penghantar fasa dari sambaran petir baik dari atas ataupun samping.

iii. Konstruksi Zig-Zag

            Konstruksi lattice tower jenis zig-zag pada dasarnya sama seperti tower jenis piramida hanya saja tower jenis zig-zag ini digunakan untuk mentransmisikan energi listrik dalam konfigurasi penghantar sigle circuit. Konstruksi tower jenis ini biasanya digunakan untuk mentrasmisikan tenaga listrik pada tegangan 30 – 150 kV.  Konstruksi dari  tower zigzag ini adalah sebagai berkut :

         A. Bagian pondasi dan Kaki Tower
             Sama seperti tower lattice lainya bagian pondasi tower merupakan konstruksi besi bertulang (stub)  yang ditanam didalam bumi, bagian stub yang muncul di permukaan tanah sekitar 0,5 – 1 meter lalu disemen serta di cat agar tidak mudah berkarat. Adapun jenis pondasi yang gunakan berdasarkan kondisi tanah adalah normal (untuk tanah keras),Spesial (untuk tanah lembek), Raft(untuk tanah rawa), Auger (untuk penanaman stub dengan semen), rockdriller (untuk wilayah bebatuan).  Bagian kaki tower tersusun dari baja profil, biasanya pada tower  lettice tipe delta memiliki 4 jumlah kaki dengan jarak antar kaki 3 – 8 meter diluar stub. Area diantara kaki tower ini biasanya disebut dengan halaman tower.Pada kondisi tertentu (tanah tidak rata) perlu dilakukan penambahan atau pengurangan tinggi kaki tower, biasanya ditandai dengan simbol +/-.

          B. Bagian Badan Tower
             Bagian badan tower merupakan kerangka utama dari tower yang tersusun atas baja profil. Badan tower jenis delta memiliki bentuk agak lebih ramping dari bagian pondasi. Pada badan tower biasanya terdapat plat tanda bahaya, aviation lamp (rambu tanda penerbangan untuk pesawat yang melintas) dan ACD (Anti Climbing Device).

          C. Vertical Spacing Between Conductor
            Vertical Spacing Between Conductor merupakan rangkaian baja profil yang memiliki tinggi tertentu yang berfungsi menjadi pemisah antara penghantar satu dengan lainnya secara vertikal, untuk mengurangi losses yang ditimbulkan oleh mutual induktansi dari setiap penghantar.

            D. Cross arm tower
              Cross arm tower merupakan tempat menggantungnya penghantar fasa yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik. Pada tower jenis ini memiliki 3 buah corss arms yang dipasangkan secara selang seling yang jarak antar fasa sangat diperhitungkan untuk mengurangi losses yang diakibatkan oleh mutual induktansi yang diakibatkan oleh masing-masing penghantar. Keunggulan jenis tower ini adalah jarak antar penghantarnya yang cukup jauh karena cross arms yang dipasang selang seling. Pada cross arm ini biasanya juga terdapat berbagai komponen isolator, arching horn, transmission line arrester, dan lain sebagainya.

            E. Earth wire Peak
              Earth wire peak merupakan bagian paling teratas dari suatu tower. Pada tower jenis ini menggunakan satu atau dua buah earth wire (double earth wire) sesuai bentuk dari konfigurasi tower ini. Fungsi dari earth wire ini adalah untuk melindungi penghantar fasa dari gangguan petir. Biasanya dipasang dalam sudut tertentu agar dapat melindungi penghantar fasa dari sambaran petir baik dari atas ataupun samping.

II.Tubular Steel Tower
              Tubular Steel Tower adalah tiang baja berongga berbentuk sisi poligonal. Memiliki konstruksi baja belahan berbentuk setengah atau sepertiga lingkaran bergantung pada diameter yang kemudian melalui proses penyatuan-penyambungan dengan pengelasan khusus. Tower jenis ini kurang efisien untukdigunakan untuk transmisi sebab dibutuhkan keahlian dan ketelitian khusus dalam pemasangan serta lokasi tower harus berada dekat dengan jalan karena tower ini terdiri dari bagian-bagian yang cukup besar sehingga menyulitkan pekerjaan bila berada jauh dari jalan. Adapun konstruksi tower ini adalah sebagai berikut :

            A. Body tower
              Body Tower adalah bagian utama dari tiang pole yang berfungsi sebagai penopang dari palang dan insulator.Untuk pemakaian pada saluran dengan jarak rentang yang panjang (menyeberang sungai, lembah dan sebagainya), digunakan tiang khusus yang konstruksi dan dimensinya dibuat lebih besar serta lebih kuat dari pada jenis tiang yang standar. Tiang baja terbuat dari high steel yang berpenampang poligonal atau bulat..

            B. Palang (Travers)
               Palang (Travers) merupakan tempat menggantungnya penghantar fasa yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik. Pada tower jenis ini memiliki 6 buah travers yang jarak antar fasa sangat diperhitungkan untuk mengurangi losses yang diakibatkan oleh mutual induktansi yang diakibatkan oleh masing-masing penghantar. Biasanya pada konfigurasi double circuit Fasa R-S-T tersusun secara vertikal di  travers bagian kanan ataupun kiri. Pada travers  ini biasanya juga terdapat berbagai komponen isolator, arching horn, transmission line arrester, dan lain sebagainya.

            C. Pondasi Tower
               Bagian pondasi tower biasanya konstruksi besi bertulang (stub)  yang ditanam didalam bumi, bagian stub yang muncul di permukaan tanah sekitar 0,5 – 1 meter lalu disemen serta di cat agar tidak mudah berkarat. Adapun jenis pondasi yang gunakan berdasarkan kondisi tanah adalah normal (untuk tanah keras),Spesial (untuk tanah lembek), Raft(untuk tanah rawa), Auger (untuk penanaman stub dengan semen), rockdriller (untuk wilayah bebatuan).

III. Concrete pole Tower

              Concrate pole tower adalah tower transmisi dengan konstruksi berupa beton. Tower jenis ini biasanya berjenis tower H dan tower I seperti pada gambar 4. Tower ini memiliki konfigurasi penghantar single circuit dan double circuit. Tower ini sering digunakan pada wilayah perkotaan karena tidak memakan tempat terlalu banyak dan juga biayanya lebih murah dari tiang baja. Tower jenis ini biasanya digunakan untuk transmisi 30 kV – 110 kV  Adapun konstruksi tower ini adalah sebagai berikut :

             A. Palang (Travers)
               Palang (Travers) merupakan tempat menggantungnya penghantar fasa yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik. Pada tower jenis ini memiliki 6 buah travers yang jarak antar fasa sangat diperhitungkan untuk mengurangi losses yang diakibatkan oleh mutual induktansi yang diakibatkan oleh masing-masing penghantar. Biasanya pada konfigurasi double circuit Fasa R-S-T tersusun secara vertikal di  travers bagian kanan ataupun kiri untuk konfigurasi double circuit dan memiliki 3 buah fasa untuk konfigurasi single circuit. Pada travers ini biasanya juga terdapat berbagai komponen isolator, arching horn, transmission line arrester, dan lain sebagainya.

            B. Body tower
            Body Tower adalah bagian utama dari tiang pole yang berfungsi sebagai penopang dari palang dan insulator.Untuk pemakaian pada saluran dengan jarak rentang yang panjang (menyeberang sungai, lembah dan sebagainya), digunakan tiang khusus yang konstruksi dan dimensinya dibuat lebih besar serta lebih kuat dari pada jenis tiang yang standar. Tiang beton terbuat dari beton kuat berpenampang bulat.

            C. Pondasi Tower
               Bagian pondasi tower biasanya konstruksi besi bertulang (stub)  yang ditanam didalam bumi, bagian stub yang muncul di permukaan tanah sekitar 0,5 – 1 meter lalu disemen serta di cat agar tidak mudah berkarat. Adapun jenis pondasi yang gunakan berdasarkan kondisi tanah adalah normal (untuk tanah keras),Spesial (untuk tanah lembek), Raft(untuk tanah rawa), Auger (untuk penanaman stub dengan semen), rockdriller (untuk wilayah bebatuan).

IV. Wooden Pole Tower

              Wooden Pole Tower adalah tower transmisi dengan konstruksi berupa Kayu. Tower jenis ini biasanya berjenis tower H dan tower I seperti pada gambar 5. Tower ini memiliki konfigurasi penghantar single circuit dan double circuit. Tower ini jarang digunakan karena daya tahan tiang ini tidak terlalu bagus dan sangat tergantung cuaca (pelapukan). Tower jenis ini biasanya digunakan sebagai tower sementara selama masih ada pembangunan tower lattice. Adapun konstruksi tower ini adalah sebagai berikut :

            A.    Palang (Travers)
                  Palang (Travers) merupakan tempat menggantungnya penghantar fasa yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik. Pada tower jenis ini memiliki 6 buah travers yang jarak antar fasa sangat diperhitungkan untuk mengurangi losses yang diakibatkan oleh mutual induktansi yang diakibatkan oleh masing-masing penghantar. Biasanya pada konfigurasi double circuit Fasa R-S-T tersusun secara vertikal di  travers bagian kanan ataupun kiri untuk konfigurasi double circuit dan memiliki 3 buah fasa untuk konfigurasi single circuit. Pada travers ini biasanya juga terdapat berbagai komponen isolator, arching horn, transmission line arrester, dan lain sebagainya.

            B. Body tower
             Body Tower adalah bagian utama dari tiang pole yang berfungsi sebagai penopang dari palang dan insulator.Untuk pemakaian pada saluran dengan jarak rentang yang panjang (menyeberang sungai, lembah dan sebagainya), digunakan tiang khusus yang konstruksi dan dimensinya dibuat lebih besar serta lebih kuat dari pada jenis tiang yang standar. Body dari tower ini menggunakan kayu dengan penampang bulat.

             C. Pondasi Tower
               Bagian pondasi tower biasanya konstruksi besi bertulang (stub)  yang ditanam didalam bumi, bagian stub yang muncul di permukaan tanah sekitar 0,5 – 1 meter lalu disemen serta di cat agar tidak mudah berkarat. Adapun jenis pondasi yang gunakan berdasarkan kondisi tanah adalah normal (untuk tanah keras),Spesial (untuk tanah lembek), Raft(untuk tanah rawa), Auger (untuk penanaman stub dengan semen), rockdriller (untuk wilayah bebatuan).

2.    Menurut Fungsinya :

Berdasarkan fungsinya tower transmisi dapat dibagi mejadi 7 jenis yakni.

             A. Dead end tower
              Dead end Tower yaitu tiang akhir yang belokasi di dekat gardu induk, tower ini hampir sepenuhnya menanggung gaya tarik. Biasanya konstruksi tiang yang digunakan adalah tiang lattice delta.

            B. Section Tower  
              Section Tower yaitu tiang penyekat antara sejumlah tower penyangga dengan sejumlah tower penyangga lainnya karena alasan kemudahan pembangunan (penarikan kawat) umumnya mempunyai sudut belok yang kecil. Biasanya konstruksi tiang yang digunakan adalah tiang lattice tipe delta.

             C. Suspension Tower  
             Suspension Tower yaitu tower penyangga, tower ini hampir sepenuhnya menanggung daya berat, umumnya tidak mempunyai sudut belokan. Biasanya konstruksi tiang yang digunakan adalah tiang lattice tipe piramid atau zig-zag.

           D. Tension Tower
                Tension Tower yaitu tower penegang, tower ini menanggung gaya tarik yang lebih besar dari pada gaya berat, umumnya mempunyai sudut belok. Biasanya konstruksi tiang yang digunakan adalah tiang lattice tipe piramid.

            E. Transposision Tower 
          Transposision Tower yaitu tower tension yang digunakan sebagai tempat melakukan perubahan posisi kawat fasa guna memperbaiki impedansi transmisi. 

            F. Gantry Tower
              Gantry Tower yaitu tower berbentuk portal digunakan pada persilangan antara dua saluran  transmisi. Tiang ini dibangun di bawah saluran transmisi existing.
            G. Combined tower
              Combined Tower yaitu tower yang digunakan oleh dua buah saluran transmisi yang berbeda tegangan operasinya.
          
=============================================================================
 Catatan Editor :
            Okeh, sekian materi dari editor semoga berguna bagi teman-teman semua dan jangan lupa share postingan ini keteman kalian. Tinggalkan Komentar pada kolom dibawah jika ada yang perlu ditanyakan. 
            Untuk meambahkan emoji pada kolom komentar dapat mengetik "emot0, emot1, dll" tanpa tanda kutip. Untuk mengetahui jenis emot yang dipakai, tinggal arahkan kursor ke tepat list emoji diatas kolom komentar.  Terimakasih~
    

14 comments:

  1. Replies
    1. Sama-sama Bro, terimakasih telah mengunjungi blog ini. Tolong bantu sebarkan blog ini agar blog lebih berkembang emotb0 emotb0

      Delete
  2. untuk borong jasa pasang 500kv berapa ya

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Trima kasih artikel nya sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan saya tentang tiang transmisi listrik. Salam Sukses TEKNO ALDEBRAN

    ReplyDelete
  5. Sangat membantu. Good luck brother. Jika bisa ditambah dg ulasan jenis baja beserta ukuran bajanya untuk setiap bagian dari tower bro

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau gantry itu itu switchyard gardu induk mas, jalur akhir transmisi line. Untuk masuk ke LA.

      Umum nya di indonesia cuman dikenal tower suspension, dan tension.
      Dimana suspension terbagi atas single suspension dan double suspension. Dan untuk tension juga sama, single tension dan double tension.
      Contoh tower suspension bertipe AA.
      Dan untuk tower Tension Bertipe BB,CC,DD,EE,FF dan DrD
      Dan untuk tower DrD itu posisi tower di gardu induk.

      Trims semoga bermanfaat

      Delete
  6. Replies
    1. terinakasih kakak telah mengunjungi blog saya 🙏. Mohon bantuan untuk share postingan ini sebagai bentuk apresiasi untuk kami. Terimakasih semoga hari mu penuh berkah. Amin 🙏

      Delete
  7. Terimakasih sharing ilmunya

    ReplyDelete

emot0 emot1 emot2 emot3 emot4 emot5 emot6 emot7 emot8 emot9 emota0 emota1 emota2 emota3 emota4 emota5 emota6 emota7 emota8 emota9 emotb0 emotb1 emotb2 emotb3 emotb4 emotb5 emotb6 emotb7 emotb8 emotb9 emotc0 emotc1 emotc2 emotc3 emotc4 emotc5 emotc6 emotc7 emotc8 emotc9 emotd0 emotd1 emotd2 emotd3 emotd4 emotd5